सधन II. RJW:47

47.
''seseorang haruslah mempraktekkan ketidakterikatannya pada setiap langkah, atau yang lain, kelobaan dan kekikiran akan menguasai hakekat manusia yang lebih baik.
hakekat itu adalah bersifat ilahi, karena tuhan adalah bahan dasar manusia sebenarnya, yakni sebuah nama dan rupa. untuk mewujudkan hal ini , seseorang harus memiliki dan mengembangkan sadhana-catushtaya, yaitu:


nithyaanithya wiweka (membedakan antara yang tidak berobah dengan yang berobah, yang kekal dengan yang sementara ) umpamanya; dengan mengetahui bahwa bumi atau alam raya secara pasti mengalami perobahan dan pergantian, hanya brahman yang tak berobah (stabil);
ihaamutra-phala-bhoga-wiraaga: membebaskan diri dari kesenangan yang diperoleh di sorga, setelah mencapai kepastian, bahwa itu akan pudar dan penuh dengan kesedihan.
samadamaadi-shatkasampaththi: dan pencapaian 6 kecakapan yang diinginkan; pengendalian terhadap indra-indra luar dan dalam dan pancaindra yang tepat, ketabahan ditengah-tengah kesedihan dan kesakitan, kegembiraan dan kemenangan.
uparathi: pengunduran diri dari semua kegiatan yang menimbulkan akibat yang mengikat.
sraddha: kepercayaan atau keimanan yang teguh kepada guru dan teks-teks yang beliau terangkan.
samaadhanam: juga pada perenungan dasar brahman, tanpa terganggu oleh gelombang pemikiran yang lain. meskipun susu dibuat diseluruh badan lembu, kamu harus mempercayakan pada empat buah puting susu untuk memperolehnya; juga 4 sadhana atau puting susu, harus diperah untuk memperoleh kemajuan jnana.''

----sathya sai

सधन SADHANA : DISIPLIN SPIRITUIL

Merupakan point-point spiritual yang disarikan dari wejangan Bhagavan Sri Sathya Sai Baba, yang pertama kalinya dihimpun oleh alm. N.Kasturi, "SADHANA The Inward Path Quotations from the divine discourse of Bhagavan Sri Sathya Sai Baba".
yang dialih bahasakan oleh Dr I Dewa Gde Malih.

ओम साईं नमो नम:
श्री साईं नमो नम:
जय जय साईं नमो नम:
सद्गुरु साईं नमो नम: