सधन II. RJW: 19


19.

"Milikilah kepercayaan pada dirimu sendiri, pada kemampuan dirimu untuk berpegang teguh pada jadwal Sadhanamu, pada kemampuanmu untuk mencapai perwujudan. Kalau kamu tidak percaya pada gelombang, bagaimana kamu bisa mempercayai lautan? Segumpal kecil baja, dapat menjadi sebuah jam tangan yang bagus dan berguna, dengan menggunakan kecerdasan dan keterampilan; tak dapatkah manusia dirubah menjadi seorang bijaksana, yang mampu mewujudkan Realitas Utama dengan peralatan Wiweka dan Wairagya? Kitab-kitab suci dari semua agama membantu manusia untuk mencapai tempat damainya yang kekal. Semua penginapan kafilah dibangun untuk menolong para penziarah dalam perjalanan untuk mencapai  tujuan. Mereka mengaso sebentar disana dan mendapat keterangan untuk perjalanan berikutnya, dan kemudian bergerak maju dengan tenaga segar.
Kesukaran yang dijumpai dijalan, sering diterima dengan rasa sebal oleh penziarah dalam perjalanan spirituil; tetapi cobaan ini harus diterima sebagai jalan keselamatan. Apabila kamu memasang paku ditembok untuk menggantungkan gambar; sebelum gambar dipasang, kamu memastikan apakah paku itu sudah kuat menancapnya dengan jalan menggoyangkannya; bila kamu sudah merasa pasti bahwa paku itu tidak akan bergoyang walaupun dengan menggunakan seluruh tenagamu; kamu merasa cukup berani untuk memasang gambar tersebut. Kamu harus siap menerima ujian-ujian, karena hal itu dapat memberi keyakinan dan menjamin kemajuan.
Jangan mendengarkan perkataan orang lain. percayailah pengalamanmu. Apapun yang mententeramkan dan membahagiakan, Atmanandam, percayailah hal tersebut. Itulah yang menjadi dasar yang nyata dari kepercayaan (Sraddha). Mengapa kamu harus menanyakan sesuatu hal itu kepada semua orang apakah itu garam atau gula? bukankah suatu kebodohan menanyakan hal itu berkeliling? Cicipilah sedikit dengan lidahmu sendiri; hal itu sudah cukup untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Apa yang kamu kerjakan adalah menolak garam yang dikatakan, sedang yang kamu alami membuktikan bahwa itu adalah gula secara sederhana  dapat ditekankan karena orang lain tidak mencoba nya seperti apa yang kamu lakukan; namun berani memaklumkan bahwa itu adalah garam atau orang itu mungkin sedang menderita sakit panas sehingga merasakannya pahit."

(Sathya Sai Baba)

सधन SADHANA : DISIPLIN SPIRITUIL

Merupakan point-point spiritual yang disarikan dari wejangan Bhagavan Sri Sathya Sai Baba, yang pertama kalinya dihimpun oleh alm. N.Kasturi, "SADHANA The Inward Path Quotations from the divine discourse of Bhagavan Sri Sathya Sai Baba".
yang dialih bahasakan oleh Dr I Dewa Gde Malih.

ओम साईं नमो नम:
श्री साईं नमो नम:
जय जय साईं नमो नम:
सद्गुरु साईं नमो नम: