27.
"Kenyataannya, letak Puttaparthi hanya 16 mil jauhnya; namun Aku telah datang seperti ini ke Penukonda ini, baru dua kali - sekali waktu Krisnarao membawa-Ku untuk mengetuai Kompetisi Atletik Daerah dan sekarang Krishnadewaraja yang membawak-Ku. Aku mengharap untuk bersama-sama menikmati Kebahagiaan-ku, sehingga Aku kira kamu hanya harus mengundang-Ku dan Aku akan bersama Kalian. Aku tahu kalian belum memahami diri-ku; kamu hanya melihat Aku dari jauh, melalui ribuan orang yang meliwati kotamu untuk datang kepada-ku. Apabila kamu memahami sedikit kepercayaan mereka dan kegembiraannya, kamu akan mendapat ganjaran yang banyak. Aku dicemaskan-kalau boleh perasaan itu disebut cemas- yaitu sementara orang-orang dari pelosok-pelosok yang sangat jauh dari negeri ini dan bahkan dari manca negara datang mengambil manfaat atau keuntungan, sedang orang-orang Penukonda mengingkari dirinya mendapat kesempatan untuk membagi Ananda-ku. Penukonda, sebuah kota yang mendapatkan namanya dari sebuah gunung yang sejak dulu merupakan tumpukan batu-batu, meskipun sebenarnya tumpukan yang besar dan tertinggi.Hatimu harus menjadi Konda yaitu pincak gunung yang tertinggi dan dipuncaknya, seperti Aruna-giri. Sinar pengetahuan harus menyala seperti rambu lalu lintas jalan. Pelajari, alami dan berbahagialah. Kendalikan, salurkan dan pasti terjamin. Bukan soal kalau kamu tak percaya kepada-ku atau kepada tuhan. Percayalah kepada dirimu sendiri, itu sudah cukup. Oleh karena itu, siapakah dirimu sebenarnya? Masing-masing dari kamu semua adalah ke-ilahian, apakah kamu mengetahui hal itu atau tidak."
(Sathya Sai)