सधन II. RJW: 44

44.

" Sekarang mungkin timbul keraguan terhadap Artha-Bhakta , seseorang yang berpaling kepada tuhan, untuk melenyapkan penderitaannya. Kemungkinan timbul pertanyaan, apakah orang semacam itu dapat disebut Bhakta. Tak seorang manusia pun di dunia ini yang tidak menderita kekurangan atau yang lain. Masing-masing tergantung kepada yang lainnya untuk memenuhi keinginannya, bukan?
Sekarang, keinginan terhadap benda-benda, sebenarnya salah; dan bersandar pada orang lain agar memenuhi kebutuhannya, maka kesalahannya akan menjadi lebuh besar. Seorang Artha Bhakta berpaling bukan kepada manusia, tetapi kepada Tuhan, kepada siapa ia menaruh kepercayaan dan penghormatan; ia hanya memohon kepada tuhan saja, agar memenuhi permintaannya. Meskipun salah untuk mendapatakan kebutuhannya, ia menghindari kesalahan besar dengan menaruh kepercayaan kepada sifat yang lebih rendah derajatnya, selain Tuhan. bukankah seorang Artha Bhakta itu termasuk orang yang istimewa? Keutamaan dari sikap dapat dilihat bila kamu mengetahui, bahwa tidak ada keinginanmu yang penting yang kamu harapkan mampu memenuhinya. Tujuannya adalah Tuhan; yang Pemurah dan Pemberi. Kemuliaannya sendiri dapat memberikan berkah; .......sehingga bila kepercayaan ini dimantapkan, kamu dapat meastikan bahwa Artha -Bhakta sangatlah berharga.

Ketiga tipe Bhakta yang disebut dalam Bhagawadgita, yaitu: Aartha-bhakta, Arthaathi-Bhakta, dan Jijnasu, semuanya memuja Tuhan dalam wujudnya yang mutlak, sebagai Paroksha. Mereka mencari tuhan sebagai sarana untuk mewujudkan harapannya  atau tujuannya. Sudah barang tentu ketiga Bhakta tersebut selalu dalam sikap Bhakti, berdoa dan selalu mengingat tuhan, pada setiap saat.

Jnani, bhakta tipe keempat yang dibicarakan bhagawadgita, memiliki Eka-Bhakti, sedang yang tiga lainnya memiliki Aneka-Bhakti; yang terikat kepada obyek atau status obyek yang mereka harapkan dan untuk keperluan itu mereka bertiga sangat terikat juga kepada tuhan. Mereka tidak hanya mengabdi kepada Tuhan, tetapi juga kepada dunia objektif. jnani tidak memalingkan perhatiannya kepada sesuatu selain Tuhan. Walaupun ia mungkin melakukannya, ia melihat Tuhan dimanapun matanya tertuju. Itulah sebabnya Tuhan menyatakan bahwa Jnani itulah yang paling disayang. Sudah tentu semuanya sama bagi Tuhan, tetapi diantara mereka yang telah mencapai keberadaan-Nya  dan ada disana, Prema adalah pasti, Pratyhaksha segera diperoleh , secara langsung diketahui dan dialami. Sehingga, dapat dipastikan bahwa jnani adalah yang paling dekat dengan tuhan dan paling disayang."


(Sathya Sai)

सधन SADHANA : DISIPLIN SPIRITUIL

Merupakan point-point spiritual yang disarikan dari wejangan Bhagavan Sri Sathya Sai Baba, yang pertama kalinya dihimpun oleh alm. N.Kasturi, "SADHANA The Inward Path Quotations from the divine discourse of Bhagavan Sri Sathya Sai Baba".
yang dialih bahasakan oleh Dr I Dewa Gde Malih.

ओम साईं नमो नम:
श्री साईं नमो नम:
जय जय साईं नमो नम:
सद्गुरु साईं नमो नम: